Minggu, 26 Juli 2009

isteri Sakit Saat Berhubungan



"Saya seorang suami berumur 41 tahun, istri usia 46 tahun. Kami sudah menikah selama 11 tahun dan punya dua anak. Masalah kami mulai terasa sejak dua tahun lalu.

Istri sering malas melakukan hubungan intim. Katanya, kadang-kadang ia merasakan sakit di kelaminnya. Sekarang ini sudah tiga bulan kami tidak melakukan hubungan intim. Saya pernah memintanya untuk melakukan hubungan, tetapi dia bilang tidak ingin dan takut sakit.

Memang sewaktu kami melakukan hubungan intim, istri sering bilang sakit sehingga kami menghentikannya. Selanjutnya saya juga merasa tidak nyaman kalau memintanya berhubungan intim.

Padahal, kami tidak sering berhubungan. Dulu pun biasanya seminggu sekali. Saya pernah menyarankan untuk periksa ke dokter, tetapi dia tidak mau. Katanya malu.

Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya hanya merasakan ada yang hilang dalam hubungan kami sebagai suami istri. Bagaimana menghadapi istri saya? Apa yang membuatnya merasa sakit waktu berhubungan intim? Apakah usianya tergolong sudah tua sehingga malas berhubungan intim?

Apakah dia bisa disembuhkan agar hubungan kami berlangsung normal kembali?
Pertama, bila isteri mengalami penurunan dorongan (gairah) seksual sehingga reaksi perlendiran vaginanya menurun. Akibatnya, timbul rasa sakit bila berhubungan.

Kedua, apa bila istri Anda merasa sakit itu di sebabkan dorongan seksualnya menurun. Namun, apa pun yang terjadi lebih dulu, akhirnya menyebabkan dia malas atau tidak senang melakukan hubungan seksual.

Masalahnya, apa yang menyebabkan kemungkinan di atas? Untuk ini diperlukan evaluasi lebih lanjut. Bagaimana dengan siklus menstruasinya mengingat usianya yang mendekati usia menopause.

Siklus menstruasi dapat dijadikan indikator bagaimana fungsi hormon estrogen dan progesteronnya. Meski demikian, pada umumnya kadar hormon jelas menurun pada usia ini, tidak hanya pada perempuan, tetapi juga pada pria.

Penurunan hormon estrogen dan progesteron pada perempuan menyebabkan berbagai perubahan kemunduran, termasuk dalam reaksi pelendiran vagian ketika mengalami rangsangan seksual. Ditambah dengan menurunnya kadar hormon testoteron, menyebabkan fungsi seksual menjadi lebih buruk.

Dengan demikian, sebenarnya jelas apa yang harus istri Anda lakukan. Pertama, konsultasi lebih lanjut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Kedua, mendapat pemeriksaan yang diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan atau penyakit lain yang berkaitan sebelum mendapat pengobatan. Ketiga, mendapat pengobatan berdasarkan hasil pemeriksaan.

Saya hanya menduga, kemungkinan besar istri Anda akan mendapat pengobatan hormon. Sebelum mendapat pengobatan ini, tentu diperlukan pemeriksaan yang benar sehingga tujuan pengobatan tercapai dan menghindari kemungkinan adanya efek samping.

Konsultasilah pada dokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar